Terlahir
dari patriotisme pemuda yang menginginkan patahnya
belenggu kolonialisme, Korps Marinir sudah eksis
sejak berkecamuknya perang merebut kemerdekaan.
Setelah gema Proklamasi 17 Agustus 1945 dikumandangkan,
pada tanggal 22 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia membentuk tiga badan yaitu Komite Nasional
Indonesia, Party Nasional Indonesia dan Badan Penolong
Keluarga Korban Perang (BPKKP). Dalam lingkungan
BPKKP inilah dibentuk satu badan keamanan yang dinamakan
Badan Keamanan Rakyat (BKR). Bagi pelaksanaan tugas
keamanan dan ketertiban di pantai, lautan dan daerah-daerah
pelabuhan dibentuk BKR Laut yang didirikan pada
10 September 1945
Pada
5 Oktober 1945 Presiden mengeluarkan maklumat tentang
pembentukan Tentara Keamanan Rakyat di mana BKR
menjadi inti TKR. Dengan demikian BKR Laut pun berubah
menjadi TKR Laut. TKR ini kemudian berkembang menjadi
Tentara Republik Indonesia (TRI).
Pada 15 Nopember 1945 tercantum dalam Pangkalan
IV ALRI Tegal nama Corps Mariniers (tanggal ini
selanjutnya dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir).
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pertahanan No. A/565/1948 pada tanggal 9 Oktober
1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam jajaran
Angkatan Laut. Korps Komando Angkatan Laut (KKO
AL) kembali menggunakan nama Korps Marinir sesuai
dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut
No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 15 Nopember 1975.
Seiring dengan berkembangnya jaman terutama untuk
menuju terbentuknya organisasi militer yang modern
dan profesional, Korps Marinir baik secara organisatoris
maupun pembinaan kekuatannya mengalami beberapa
perubahan. Perubahan yang dimaksud antara lain mulai
dari penyebutan unsur kekuatan, likuidasi beberapa
satuan, penambahan kekuatan satuan baik di lingkup
Komando Pelaksana (Kolak) maupun Satuan Pelaksana
(Satlak) hingga ke tingkat pola pembinaan personel
atau pengawak organisasi.
Di bidang organisasi, perubahan terakhir terjadi
pada tahun 2004 di mana terbentuk kekuatan baru
di jajaran Kolak Korps Marinir yakni dengan terbentuknya
Pasmar-II dan Brigif-3 Marinir.
Di
masa mendatang, kekuatan Korps Marinir akan terus
dikembangkan hingga mencapai bentuk yang ideal baik
dari segi kualitas maupun kuantitas personel termasuk
peralatan tempurnya.
0 komentar:
Posting Komentar